Selasa, 10 Februari 2009
Hak Veto
Pada saat ini opini yang berkembang di media media internasional menyebutkan keberadaan lima negara anggota tetap dan hak veto ditinjau kembali karena perkembangan dunia yang semakin kompleks serta sering dianggap membuat berlarut larutnya masalah internasional yang membawa akibat pada masalah kemanusiaan akibat digunakannya hak ini oleh negara negara besar yang dianggap membawa kepentingannya sendiri.
Karena keberadaanya merupakan warisan Perang Dunia II yang diambil dari negara negara kuat pemenang perang, banyak suara suara dari tokoh tokoh internasional agar PBB dirombak atau direformasi agar dapat mengamodasi perkembangan dunia internasional khususnya negara negara dunia ketiga. Diantara tokoh tokoh yang menyarakan perlunya reformasi pada PBB khususnya Dewan Keamanan diantaranya adalah Presiden Sukarno pada tahun 1960-an kemudian Dr Mahathir Mohammad.
Permasalah PBB dengan Indonesia
Ringkasan Buku Putih Pertahanan
Perubahan politik dunia yang terjadi di era globalisasi, telah menghadirkan suatu kompetisi antar bangsa. Kondisi tersebut cenderung mengarah pada perebutan pengaruh yang cukup ketat, baik global, regional maupun nasional. Perkembangan tersebut antara lain meyebabkan terjadinya perubahan pada situasi keamanan dunia dengan munculnya isu-isu keamanan baru.
Di masa lalu, isu keamanan tradisional cukup menonjol, yakni yang berhubungan dengan geopolitik dan geostrategi, khususnya pengaruh kekuatan blok barat dan blok timur. Pada masa itu, kekhawatiran dunia terutama pada masalah pengembangan kekuatan militer dan senjata strategis serta hegemoni.
Isu keamanan pada dekade terakhir ini makin kompleks dengan meningkatnya aktivitas terorisme, perampokan dan pembajakan, penyeludupan, imigrasi gelap, penangkapan ikan secara ilegal, dan kejahatan lintas negara lainnya. Bentuk-bentuk kejahatan trsebut makin kompleks karena dikendalikan oleh aktor-aktor dengan jaringan lintas negara yang sangat rapi, serta memiliki kemampuan teknologi dan dukungan finansial.
Seiring dengan perkembangan global tersebut, di Indonesia berlangsung Gerakan Reformasi, bertujuan mewujudkan kehidupan masyarakat yang demokratis, bersih dari praktek-praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Sejauh ini reformasi nasional telah memberi isyarat perubahan positif dalam kehidupan masyarakat Indonesia, melalui penataan sistem pemerintahan, baik politik, hukum, ekonomi, sosial, maupun pertahanan serta keamanan dan ketertiban masyarakat.
Di bidang pertahanan negara, perubahan mendasar yang terjadi telah mencakup aspek-aspek struktur, kultur dan hukum. Perubahan tersebut kemudian diwadahi dalam Undang-undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. UU Pertahanan tersebut mengamanatkan penyusunan kebijakan pertahanan negara yang dituangkan dalam sebuah buku putih.
Melalui suatu kajian dan pertimbangan yang dalam, maka Buku Putih Pertahanan Negara Indonesia yang diterbitkan ini diberi judul "Indonesia : Mempertahankan Tanah Air Memasuki Abad 21". Judul tersebut menggambarkan tekad dan semangat bangsa Indonesia yang rela mengorbankan kedaulatan dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Reformasi Nasional dan Pertahanan Negara
Reformasi nasional pada dasarnya adalah suatu proses perubahan yang didoraong oleh semangat dan cita-cita luhur bangsa Indonesia untuk menata kembali kehidupan dan masa depan masyarakat yang lebih baik. Cita-cita luhur tersebut akan dicapai melalui pemerintahan yang demokratis, bersih dan berwibawa yang mampu menegakkan supremasi hukum.
Melalui pemerintahan reformasi tersebut, praktik-praktik KKN yang selama ini telah menghambat pembangunan nasional akan dapat diberantas. Disadari bahwa jalan menuju masyarakat demokratis yang diharapkan masih sangat panjang dan menghadapi tantangan yang tidak ringan. Meskipun demikian, diyakini bahwa reformasi yang dilaksanakan saat ini merupakan wahana dan instrumen yang paling tepat untuk menghatarkan bangsa Indonesia menuju masyarakat "Civil" yang dicita-citakan.
Mewujudkan cita-cita luhur tersebut menuntut kerja keras serta usaha bersama secara sinergis agar agenda-agenda reformasi yang telah disepakati bersama dapat dilanjutkan dan diarahkan pada jalur yang benar. Sejalan dengan komitmen tersebut, reformasi perlu dijaga untuk tidak dinodai oleh tindakan anarkhis maupun kepentingan kelompok atau golongan, serta tetap dilajutkan dalam kerangka konstitusi Undang-undang Dasar (UUD) 1945 dan nilai falsafah Pancasila.
Sejalan dengan komitmen reformasi nasional, reformasi di bidang pertahanan negara dilaksanakan secara konsepsional yang berlandaskan pada Pancasila dan UUD 1945. Reformasi pertahanan negara merupakan salah satu perwujudan dari komitmen reformasi yang dilaksanakan secara bertahap dan berlanjut, mencakup penataan struktur, kultur dan tata nilai sebagai satu kesatuan perubahan yang utuh dan menyeluruh.
Penataan struktur mencakup penataan organisasi pertahanan negara yang menyentuh segi-segi substansial. Meliputi perubahan struktur organisasi, tataran kewenangan, fungsi dan tugas Departemen Pertahanan (Dephan) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Penataan organisasi dimaksudkan agar lebih efektif, sesuai dengan perkembangan konteks strategis serta kehendak masyarakat demokratis. Perubahan pada aspek kultur dan tata nilai, diarahkan pada sikap dan perilaku penyelenggaraa pertahanan negara dalam memposisikan diri sesuai peran dan tugasnya sebagai insan pertahanan negara yang profesional.
Komitmen TNI untuk melaksanakan reformasi adalah tekad dan kemauan politik TNI yang ditujukan untuk mewujudkan tentara profesioanl dalam memerankan diri sebagai alat negara di bidang pertahanan negara. Sebagai tentara profesioanl, TNI telah memiliki komitmen untuk menjauhkan diri dari keterlibatannya dalam politik praktis, serta berada di dalam bingkai demokrasi.
Harapan TNI sebagai tentara profesional meliputi TNI yang tidak berpolitik, berada di bawah kekuasaan pemerintah yang dipilih oleh rakyat berdasarkan cara-cara demokratis dan konstitusional, TNI yang terdidik dan terlatih baik, TNI yang terlengkapi secara memadai, serta prajurit TNI yang dicukupi kesejahteraan dan pendapatan yang layak.
Sebagai tentara rakyat, TNI harus selalu dekat dengan rakyat. TNI perlu mengenal dan hidup bersama rakyat. Oleh karena itu, upaya-upaya untuk memisahkan TNI dari rakyat merupakan pengingkaran akan kodrat TNI sebagai tentara yang berasal dari rakyat, berjuang bersama rakyat dan untuk kepentingan rakyat. Inilah salah satu hakekat penyelenggaraan fungsi teritorial yang dilaksanakan TNI untuk tetap memelihara kedekatan dengan rakyat dan teritorialnya.
Konteks Strategis
Dinamika konteks strategis yang diwarnai berbagai isu politik, ekonomi mempengaruhi aspek keamanan global, regional mauipun domestik. Isu politik, ekonomi dan keamanan global, regional maupun domestik. Isu poltik, ekonomi dan keamanan merupakan aspek-aspek yang saling kait-mengkait dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya.
Lingkup Global
Pada lingkup global, berakhirnya perang dingin ternyata tidak menjamin terwujudnya stabilitas keamanan dunia. Dunia masih tetap diwarnai oleh isu-isu keamanan tradisional seperti sengketa perbatasan, perlombaan persenjataan atau proliferasi senjata nuklir dan senjata pembunuh masal. Kompleksitas permasalahan keamanan global makin bertambah dengan adanya praktek hegemoni yang dikembangkan melalui penguatan aliansi, kemampuan militer, keunggulan teknologi, termasuk keunggulan di bidang ekonomi.
Disadari bahwa hubungan antar negara yang dibangun atas dasar saling percaya dan menghormati dapat meredam potensi konflik. Namun lebarnya jurang kemampuan negara maju dan berkembang terutama di bidang ekonomi, teknologi dan militer, dapat menjadi penghalang dalam menjalin hubungan antar bangsa. Dalam kondisi demikian, perlombaan untuk merebut pengaruh melaui praktik-praktik hegemoni di berbagai bidang tidak jarang menjadi sumber-sumber konflik yang dihadapi bangsa-bangsa di dunia.
Kekuatiran dan ketidakpastian yang melanda bangsa-bangsa di dunia menjadi semakin kompleks dengan timbulnya isu keamanan baru yakni isu-isu keamanan non-tradisional seperti terorisme, konflik etnis, Pembajakan di laut atau di udara, penyelundupan, narkoba, imigran gelap, serta kriminal lintas negara lainnya. Sejak tragedi yang menimpa World Trade Center (WTC) 11 September 2001, terorisme internasional telah menjadi ancaman nyata bagi dunia.
Berbagai upaya telah dilakukan negara-negara di dunia untuk memerangi terorisme, namun tampaknya belum sepenuhnya berhasil meniadakan kelompok terorisme maupun menghentikan aksinya. Bahkan setahun setelah peristiwa WTC, aksi terorisme kembali terjadi seperti yang dialami dalam tragedi Bali 12 Oktober 2002. Melihat perkembangan ini, diperkirakan ancaman terorisme internasional masih akan terus membayangi dunia. Oleh karena itu terorisme harus diperangi bersama oleh semua negara di dunia, dan tidak memberi tempat atau melindunginya.
Intensitas kegiatan ilegal berupa kejahatan lintas negara juga menunjukan peningkatan yang cukup tajam pada dekade terakhir ini. Aksi perompakan/pembajakan, penyeludupan manusia, senjata amunisi, perdagangan obat-obatan terlarang, dan imigrasi gelap cendrung meningkat dan berdampak buruk pada stabilitas kawasan serta negara tersebut antara lain didorong oleh adanya jaringan berskala internasional. Perkembangan di sejumlah kawasan menunjukan bahwa kejahatan lintas negara telah menjadi ancaman nyata yang terorganisir. Kejahatan ini digerakkan oleh aktor dengan didukung kemampuan teknologi dan finansial, serta jaringan yang rapi dan tersebar di sejumlah negara.
Lingkup Regional
Pada lingkup regional, perkembangan dan kecendrungan global merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi dinamika keamanan kawasan regional. Kecendrungan yang muncul di kawasan adalah terjadinya pergeseran pada masalah keamanan regional, antara lain adanya konflik yang menyangkut klaim teritorial, jalur komunikasi laut dan jalur perdagangan melalui laut. Isu-isu keamanan non-tradisional yang terjadi pada lingkup global, juga menjadi isu utama kawasan regional. Interaksi dan dinamika hubungan negara-negara besar dunia seperti Amerika Serikat, Republik Rakyat Cina, Jepang, Rusia dan Uni Eropa, akan merupakan faktor yang berpengaruh dalam peta keamanan di Asia Pasifik.
Lingkup Domestik
Pada lingkup domestik, Indonesia sebagai bangsa yang berada di tengah-tengah perkembangan dunia, tidak terlepas dari pengaruh perkembangan global dan regional. Dinamika politik ekonomi, sosial dan keamanan yang terjadi di kawasan, ikut berpengaruh terhadap perkembangan sosial politik dan keamanan yang terjadi di Indonesia. Isu keamanan domestik yang timbul pada dekade terakhir ini, tidak terlepas dari kontribusi faktor-faktor eksternal, baik langsung maupun tidak langsung.
Selain faktor eksternal, terdapat pula sejumlah faktor internal yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan nasional. Faktor-faktor tersebut antara lain, dampak heterogenitas suku bangsa Indonesia, situasi ekonomi yang menyebabkan beban hidup semakin berat, serta faktor politik dan sosial. Akumulasi faktor eksternal dan internal tersebut kemudian muncul dalam berbagai bentuk ancaman dan gangguan terhadap keamanan nasional, dan pada skala yang luas dapat mengganggu stabilitas kawasan.
Perkiraan Ancaman dan Kepentingan Strategis Pertahanan
Geopolitik Indonesia sebagai negara kepulauan yang terletak di antara benua Asia dan Australia, serta Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, menyebabkan kondisi nasional sangat dipengaruhi oleh perkembangan konteks strategis. Posisi seperti ini, berimplikasi pada terjalinnya kepentingan negara-negara lain dengan kepentingan nasional Indonesia.
Mencermati dinamika konteks strategis, baik global, regional maupun domestik, maka ancaman yang sangat mungkin dihadapi Indonesia ke depan, dapat berbentuk ancaman keamanan tradisonal dan ancaman keamanan non-tradisional.
- Ancaman kemanan tradisional berupa invansi atau agresi militer dari negara lain terhadap Indonesia diperkirakan kecil kemungkinannya. Peran PBB dan reaksi dunia internasional diyakini mampu mencegah, atau sekurang-kurangnya membatasi penggunaan kekuatan bersenjata oleh suatu negara untuk memaksakan kehendaknya terhadap negara lain.
- Ancaman Non Tradisional Ancaman dari luar lebih besar kemungkinan bersumber dari kejahatan terorganisir lintas negara yang dilakukan oleh aktor-aktor non-negara, dengan memanfaatkan kondisi dalam negeri yang tidak kondusif. Perkiraan ancaman dan gangguan yang dihadapi Indonesia ke depan, meliputi terorisme, gerakan separatisme, kejahatan lintas negara (penyelundupan, penangkapan ikan ilegal), pencemaran dan perusakan ekosistem, imigrasi gelap, pembajakan/perampokan, aksi radikalisme, konflik komunal, dan dampak bencana alam.
Sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, kepentingan nasional Indonesia adalah menjaga dan melindungi kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, keselamatan dan kehormatan bangsa, serta ikut secara aktif dalam usaha-usaha perdamaian dunia. Berangkat dari amanat UUD 1945, maka kepentingan strategis pertahanan Indonesia harus dapat menjamin tercapainya kepentingan nasional. Berangkat dari esensi tersebut, maka kepentingan strategis pertahanan negara kedepan, meliputi kepentingan strategis yang bersifat tetap, kepentingan strategis yang bersifat mendesak, dan kerjasama internasional di bidang pertahanan.
Kepentingan pertahanan negara yang bersifat tetap adalah penyelenggaraan usaha pertahanan negara untuk menjaga dan melindungi kedaulatan negara dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta keselamatan dan kehormatan bangsa dari setiap ancaman, baik yang berasal dari luar maupun yang timbul di dalam negeri. Meskipun perkiraan ancaman menunjukan bahwa ancaman fisik dari luar yang mengarah pada ancaman kedaulatan kecil kemungkinannya, namun sebagai negara merdeka, berdaulat dan bermartabat, kepentingan strategis untuk mempertahanankan diri harus selalu disiapkan dan dilaksanakan tanpa memandang ada atau tidaknya ancaman.
Kepentingan strategis pertahanan yang bersifat mendesak pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari kepentingan strategis pertahanan yang bersifat tetap. Isu keamanan aktual seperti diuraikan sebelumnya menunjukan peningkatan yang cukup berarti terutama pada dekade terakhir. Oleh karena itu, maka kepentingan strategis yang bersifat mendesak diarahkan untuk mengatasi isu-isu keamanan aktual dimaksud, agar keutuhan wilayah NKRI, keselamatan dan kehormatan bangsa dapat terjamin. Dengan demikian maka perioritas penyelenggaraan pertahanan negara diarahkan untuk mengatasi isu-isu keamanan yang timbul di dalam negeri.
Sebagai bagian dari masyarakat internasional, Indonesia tidak dapat melepaskan diri dari keterkaitan dengan dunia luar. Oleh karena itu kebijakan pertahanan ke depan, juga diarahkan dalam kerangka menjalin hubungan dengan negara-negara lain, baik di kawasan regional maupun lingkup yang lebih luas.
Kerjasama pertahanan dengan negara-negara lain, diletakkan diatas prinsip-prinsip kerjasama luar negeri pemerintah Indonesia, serta diarahkan untuk kepentingan pembangunan dan pengembangan sektor pertahanan negara, maupun untuk tujuan menciptakan stabilitas keamanan kawasan regional dan dunia. Keterlibatan sektor pertahanan secara fisik tersebut dilaksanakan atas keputusan politik pemerintah.
Lahirnya Buku Putih Pertahanan
Mencari hakekat ancaman yang dihadapi Indonesia, serta kepentingan nasional dan pertahanan negara, maka kebijakan pertahanan negara Indonesia dalam memasuki abad 21 meliputi kebijakan penggunaan kekuatan pertahanan, pembangunan kekuatan pertahanan dan kerjasama internasional di bidang pertahanan.
- Penggunaan kekuatan pertahanan diarahkan untuk menghadapi ancaman atau gangguan terhadap keamanan nasional, serta untuk membantu pemerintah dalam upaya pembangunan nasional dan tugas-tugas internasional. Dalam menghadapi ancaman dari luar berupa kekuatan militer negara lain, TNI melaksanakan tugas Operasi Militer Perang (OMP). Meskipun perkiraan ancaman tradisional berupa agresi atau invasi negara lain sangat kecil kemungkinannya, namun tidak membuat kesiapsiagaan pertahanan negara menjadi kendor. Dalam konteks ini upaya penyelenggaraan pertahanan negara lebih diarahkan pada upaya preventif guna mencegah dan mengatasi dampak keamanan yang lebih besar melalui kehadiran dan kesiapan kekuatan TNI.
Ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia diperkirakan lebih besar kemungkinan berasal dari ancaman non-tradisional, baik yang bersifat lintas negara maupun yang timbul di dalam negeri. Oleh karena itu, kebijakan strategis pertahanan Indonesia yang diarahkan untuk menghadapi dan mengatasi ancaman non-tradisional merupakan perioritas dan sangat mendesak. Dalam pelaksanaannya mengedepankan TNI dengan menggunakan Operasi Militer selain Perang (OMSP). TNI melaksanakan OMSP bersama-sama dengan segenap komponen bangsa lain dalam suatu keterpaduan usaha sesuai tingkat eskalasi ancaman yang dihadapi. Terhadap setiap ancaman dan gangguan keamanan, TNI akan senantiasa mengedepankan upaya pencegahan sebagai cara terbaik guna menghindari korban dan dampak lain yang lebih besar.
Penggunaan kekuatan TNI dalam tugas OMSP diarahkan untuk kepentingan pertahanan yang bersifat mendesak. Tugas-tugas mendesak tersebut antara lain melawan terorisme, menghadapi kelompok separatis Aceh dan Papua, menghadapi gangguan kelompok radikal, mengatasi konflik komunal, mengatasi perampok dan pembajak,mengatasi imigrasi ilegal dan pencemaran laut, mengatasi penebangan kayu ilegal, mengatasi penyeludupan, membantu pemerintahan sipil dalam mengatasi dampak bencana alam, penanganan pengungsi, bantuan pencarian dan pertolongan (Search an Rescue), pangamanan tugas-tugas perdamaian dunia.
Penggunaan kekuatan pertahanan, selain untuk menghadapi tugas-tugas mengatasi isu-isu keamanan dalam negeri, juga untuk tugas-tugas internasional. Kerja sama pertahanan merupakan salah satu kebijakan strategis pertahanan yang sangat penting. Kerjasama internasional yang tepat akan memberi kontribusi yang tidak kecil artinya bagi keberhasilan penggunaan maupun pembangunan kekuatan pertahanan. Kerjasama pertahanan dilaksanakan sebagai bagian integral dari kebijakan luar negeri Indonesia. Kerjasama pertahanan dilaksanakan sebagai bagian integral dari kebijakan luar negeri Indonesia.
- Kerjasama internasional di bidang pertahanan merupakan salah satu jembatan untuk membangun rasa saling percaya dengan bangsa-bangsa lain bagi terwujudnya stabilitas keamanan kawasan. Permasalahan-permasalahan kawasan akan dapat diselesaikan dengan mengedepakan semangat kebersamaan dan perimbangan kepentingan, yang dibangun berdasarkan prinsip persamaan hak, saling menghormati, dan tidak saling intervensi.
- Pembangunan kekuatan pertahanan negara Indonesia merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dihindari. Isu-isu keamanan yang mendesak akan dapat diatasi apabila kapasitas dan kemampuan kekuatan pertahanan yakni TNI berada pada kondisi yang memadai. Keperluan untuk membangun TNI yang diharapkan, semakin mendesak bila dihadapkan dengan kondisi personel dan materiel TNI yang ada saat ini. Baik kualitas maupun kuantitasnya masih memiliki banyak kekurangan, sementara tuntutan tugas ke depan semakin berat dan kompleks.
Demikian pula halnya dengan komponen pertahanan lainnya, yakni Komponen Cadangan dan Komponen Pendukung, yang penyiapan dan pengelolaannya hingga saat ini belum memenuhi harapan. Penentuan kebijakan pembangunan kekuatan pertahanan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi geografi, demografi, sumber kekayaan alam dan buatan, serta kondisi sosial termasuk kemampuan keuangan negara.
Selain itu, pertimbangan utama lainnya dalam perumusan kebijakan pembangunan kekuatan pertahanan juga meliputi tingkat penguasaan teknologi, terutama di bidang alat utama sistem senjata (Alutsista), ancaman nyata dan potensial yang dihadapi oleh negara, serta perkembangan konteks strategis yang meliputi aspek-aspek ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya.
Arah san sasaran pembangunan kekuatan pertahanan negara Indonesia bukan untuk memperbesar kekuatan, melainkan dalam rangka mengisi kesenjangan ("filling the gap"). Dihadapkan pada kemampuan anggaran negara, serta perkiraan kemungkinan ancaman berupa invasi asing relatif kecil, maka pembangunan kekuatan pertahanan lebih difokuskan untuk membangun kekuatan TNI ("minimum required essential force"). Minimum Required Essential Force dimaksud adalah kekuatan dan kemampuan TNI yang diperlukan untuk mengatasi ancaman keamanan yang bersifat mendesak. Sejalan dengan upaya membangun TNI sebagai komponen utama pertahanan negara, pembangunan komponen cadangan dan pendukung juga dilakukan secara bertahap.
Dukungan Anggaran
Salah satu faktor penunjang terwujudnya kemampuan pertahanan adalah daya dukung anggaran untuk memenuhi kebutuhan mendesak. Selama ini, kemampuan negara mengalokasikan anggaran pertahanan rata-rata pertahun di bawah 1 % dari produk Domestik Bruto (PDB). Sebagai bahan banding, negara-negara di kawasan Asia Tenggara pada umumnya memiliki resiko lebih tinggi, anggaran pertahanan bahkan berkisar 4 % - 5 % PDB. Dengan alokasi anggaran kurang dari 1 % PDB sangat sulit untuk membangun kekuatan pertahanan yang memadai. Bahkan untuk membangun kekuatan minimum sekalipun, sulit dapat diwujudkan.
Pembangunan ini tidak akan memperbesar kekuatan TNI dari struktur yang sudah ada, kecuali bila ada yang benar-benar penting dan sangat mendesak. Pengisian personil dan materiel selain untuk mengganti penyusutan, juga diarahkan untuk menutup kesenjangan antara kondisi nyata dengan TOP/DSPP (Tabel Organisasi dan Perlengkapan/Daftar Susunan Personil dan Peralatan). Selain itu juga diarahkan untuk penyiapan Komponen Cadangan dan Pendukung secara bertahap untuk menjamin tersedianya kekuatan pengganda Komponen Utama (TNI).
Perlu dipahami bersama bahwa kebijakan pertahanan tersebut sangat memerlukan dukungan anggaran yang rasional. Profesionalisme TNI sudah merupakan tuntutan jaman. Tuntutan profesionalisme bukan hanya demi kepentingan TNI sendiri, tetapi demi kepentingan seluruh bangsa Indonesia. Akhirnya harus disadari bahwa profesionalisme TNI dapat terwujud hanya apabila prajurit TNI dilatih dengan baik, memiliki perlengkapan yang memadai, serta hidup secara layak.
Senin, 09 Februari 2009
Bab 4
a) dengan rectangle tool, klik dan
drag ke arah yang berlawanan sehingga
membentuk segiempat yang dikehendaki
b) dengan three point rectangle tool,
klik sudut kiri atas segiempat,
drag pointer untuk mengatur lebar segiempat.
gerakkan mouse untuk mengatur tinggi segiempat,
lalu klik
c) gambar kotak bersudut tumpul.
caranya klik segiempat, lalu
ketik nilai derajat sudut pada property bar
gambar bulet
a) elips (ellipse tool),
dengan mendrag pointer
secara diagonal sehingga
membentuk elips
b) lingkaran (ellipse tool juga),
dengan tambahan menekan ctrl saat mendrag pointer
c)elips/lingkaran (3point ellipse tool),
dengan caar klik titik awal elips, drag
diagonal ke titik tengah buletan, gerakin
mouse utk mengatur tinggi buletan
menggambar busur (dengan ellipse tool)
1. klik arch di property bar
2. drag pointer sehingga membentuk busur
gambar mata kapak (elips tool lagi)
1. klik pie pada property bar
2. klik shape tool
3. drag pointer sehingga membentuk
mata kapak yang diinginkan
menggambar poligon dengan polygon tool
1. tinggal drag pointer secara diagonal
saja sehingga membentuk poligon yang diinginkan
gambar bintang dengan polygon tool juga
1. klik star pada property bar
2. drag pointer secara diagonal
sehingga membentuk bintang yang diinginkan
mengubah sisi poligon/titik pada bintang
1. pilih poligon/bintang yang ingin diubah
2. ketik jumlah sisi/titik di number
of points on polygon di property bar
3. enter
gambar spiral dengan spiral tool
1. di property bar, ketik jumlah puteran
di spiral revolutions
2. drag mouse diagonal sehingga membuat
spiral yang diinginkan
menggunakan graph paper
cara membuat grid:
1. gunakan graph paper tool
2. di property bar, atur jumlah
baris dan kolom di graph paper
columns and rows
3. drag pointer utk membuat grid
yang diinginkan
membuat bentuk lain seperti panah,
bintang, dan lainnya dengan cara:
1. buka perfect shapes, pilih bentuk
a) basic shapes
b) arrow shapes
c) flowchart shapes
d) star shapes
e) callout shapes
2. di property bar, buka perfect shapes
dan pilih bentuk yang diigninkan
drag pointer mouse sehingga membentuk
objek yang diinginkan
Minggu, 08 Februari 2009
Bab 3
a) dengan freehand tool, klik tempat awal dan akhir garis
b) dengan polyline tool, klik tempat awal dan akhir garis
c) dengan bezier tool, klik tempat awal dan akhir garis
d) dengan pen tool, klik tempat awal dan akhir garis. doubleclick utk mengakhiri
e) menambah segmen garis pada garis yang sudah ada memakai freehand tool
f) membuat objek tertutup dai garis multi segment memakai freehand tool
membuat kurva. dengan:
1. freehand tool. klik&drag pd drawing page hingga membentuk kurva
2. bezier tool. klik&tahan&drag pointer sampai garis membentuk kurva
3. polyline tool. klik titik awal kurva, lalu drag ctrl point untuk membengkokkan garis sesuai keinginan. klik titik lain pada garis untuk dibengkokkan lagi. dan seterusnya
4. pen tool. klik titik awal kurva, drag control point utk membelokkan kurva. klik titik node yang lain untuk membuat kurva lainnya. dan seterusnya
membuat kurva dengan titik lengkung tertentu dengan 3 point curve tool:
1.klik titik awal kurva, drag ke arah titik akhir
2. klik titik tengah lengkungan sesuai keinginan kita
membuat garis kaligrafi:
1. klik artistic media tool
2. klik calligraphic, atur kemiringan sudut kaligrafik. untuk settingan lain, pilih file - artistic media
membuat pressure sensitive linedengan artistic media tool:
1. klik pressure pada property bar
2. drag mouse untuk membentuk garis bebas. lebar garis dapat diubah melalui artistic media tool width. fasilitas ini juga bisa diakses melalui effects artistic media
membuat preset linedengan artistic media tool juga:
1. klik preset pada property bar
2. pilih bentuk garis preset
3. drag pointer pada area kerja sehingga membentuk garis yang diinginkan
mengatur setting garis dan outline. dengan cara:
1. pilih objek yang mempunyai outline maupun garis yang akan diatur
2. pilih outline pen
3. atur setting
mengambil warna dari objek sumber dan menaruh ke objek lain:
1. buka eyedropper tool
2. klik eyedropper fill/outline
3. klik warna yang akan diambil
4. klik objek sasaran yang akan diberi warna tadi
mengubah outline menjadi
a) objek, dengan cara:
1. klik objek
2. pilih menu arrange - convert outline to object
b) kaligrafi, dengan cara:
1. pilih objek
2. klik outline pen
3. atur ketebalan, kelenturan, dan kemiringan pena
menambah arrowhead pada garis, dengan:
1. pilih garis
2. buka outline pen
3. buka arrowhead picker pada awal dan akhir garis
4. pilih bentuk arrowhead, klik ok
memakai brush stroke siap pakai:
1. buka artistic media tool
2. klik brush pada property bar
3. pilih motif brush, lalu pakai
membuat motif brush sendiri:
1. buat motif
2. pilih motif tersebut
3. klik save artistic media tool
4. save as dengan format (*.cmx)
mengunakan dimension tool
1. klik dimension tool
2. pilih (vertical/horizontal/angular/auto/slanted) dimension tool/callout pada property bar
3. klik titik awal dan akhir garis dimensi
4. setelah teks ukuran muncul, pilih dengan pick toolsehingga kita bisa menyesuaikan jenis font dan ukurannya.
langkah-langkah membuat spray:
1. klik artistic media tool
2. klik sprayer pada property bar, pilih motif spray, lalu pakai
3. jika kurang puas dengan hasilnya, maka anda dapat mangganti nilai property yang ada, seperti:
a) mengatur jumlah objek yang disemprotkan tiap titik semprot
b) mengatur jarak antara dabs
c) metode penyemprotan. ada 3:
~randomly
~sequentially
~by direction
d) mengatur ukuran objek yang disemprotkan
Sabtu, 07 Februari 2009
Bab 2 bagian dua
start, program, coreldraw
graphic suite 12, coreldraw 12. pilih
a) new graphic
b) open graphic
open new graphc
d)what's new
pilihan cara membuat gambar baru:
a) new graphic pada welcome screen
b) klik new document
c) file - new
d) ctrl + n
membuka file gambar dari lokasi tertentu:
1. klik open document pada welcome
screen / file - open / open drawing
pd standard toolbar / ctrl + o
2. pilih file yang ingin digunakan
3. klik open
membuka file dari lokasi lain:
1. start - search
2. ketik nama file yang ingin dicari,
lalu klik search
membuat template baru:
1. file - save as
2. ketik nama file yang ingin dijadikan template
3. pada kotak save as type, pilih
CDT - CorelDraw template, lalu save
edit template:
1. file - open
2. pada kotak files of type, pilih CDT - CorelDraw template
3. pilih file template yang diinginkan
4. tandai New from template pada kotak dialog open
pilihan cara menggunakan undo:
a) edit - undo
b) ctrl + z
c) klik icon undo pada toolbar
undo dapat dilakukan sampai sebanyak
99999 kali, dan bisa ditentukan semau kita
menentukan jumlah undo:
1. tool - options, lalu akan muncul kotak dialog options
2. pilih general
3. tentukan jumlah yang diinginkan, lalu klik ok
memakai redo:
a) edit - redo
b) ctrl + shift + z
c) klik icon redo pada toolbar
memakai fasilitas zoom:
*menggunakan zoom tool. bisa dengan
zoom one shot (memperbesar tampilan
sebesar dua kali), bisa dengan zoom
to selected area(menyeleksi area
yang ingin diperbesar), dan zoom
to all objects (untuk menampilkan /
memperbesar seluruh objek yang ada
di halaman gambar itu)
*memakai property bar.
terdapat 5 pilihan zoom:
-zoom to selected (memperbesar objek
yang terseleksi menjadi sebesar layar.
bisa dilakukan dengan shift + f2)
-zoom to all objects (memprebesar
seluruh objek di bidang gambar.
bisa dilakukan dengan f4)
-zoom to page (memperbesar sampai
seluas printable area. bisa dilakukan
dengan shift + f4)
-zoom to page width (memperbesar selebar halaman)
-zoom to page height (memperbesar setinggi halaman)
menggunakan pan. pan tool dipakai
untuk menggeser tampilan tanpa
memindah letak objek itu sendiri.
digunakan dengan cara alt+arah geser
menggunakan view navigator,
dengan klik tahan icon view
navigator tool di sudut
kanan bawah layar cd12.
menggunakan page sorter view.
page sorter view diaktifkan
melalui view - page sorter
yang dapat dilakukan:
a) mengubah nama halaman
b) menyisipkan halaman
c) menghapus halaman
d) mengubah orientasi halaman
e) memindahkan isi antarhalaman
mengunakan full screen preview.
dengan cara view - full screen
preview. bisa juga dengan tombol f9
menggunakan back-up and recovery.
dengan cara:
1. klik tools - option, maka
akan muncul kotak opsi
2. klik workspace - save
3. tandai auto-backup every,
dan ketik jangka waktu yang
diinginkan di kotak minutes
4. tandai make backup on save,
lalu klik ok
melakukan save as. caranya:
1. file - save as
2. lakukan
a) save in, tentukan tempat menyimpan file
b) ketik nama file yang diinginkan
c) klik save as type, pilih format file yang diinginkan
d) klik version, pilih versi cd yang diinginkan
3. klik save
melakukan save. bisa dengan cara:
a) klik icon save
b) file - save
mengatur pencetakan. dengan cara:
1. file - print, atau klik icon print
2. atur setting
a) pilih printer yang dipakai
b) klik properties untuk mengatur
jenis kertas dan sebagainya
c) current documents (cetak semua
hlm dalam dokumen yang digunakan)
d) documents (cetak semua halaman)
e) current page (cetak hlm yang digunakan)
f) odd (cetak hlm ganjil)
g) even (cetak hlm genap)
3. klik apply, kemudian print
menggunakan print merge. sebelum
memakai fasilitas ini, harus membuat
tabel merge field terlebih dahulu.
langkah-langkahnya:
1. file - print merge
2. klik create from scratch, klik next.
3. atur setting berikut:
a) ketik nama kolom pada name a field
b) klik add untuk memasukannya dalam fields in use
c) delete untuk menghapus nama kolom dari kotak
4. klik next
5. aktifkan save data setting as, ketik nama file di bawahnya
6. finish
untuk menghubungkan tabel yang sudah
dibuat dengan teks dalam drawing page:
1. file - print merge
2. klik select from an exsisting file, klik next
3. isi nama file yang berisi tabel tadi
4. klik next terus
5. pilih nama kolom pada kotak merge field
6. klik icon selected print merge field
7. klik lokasi penempatan teks yang
berurutan sesuai tabel yang dibuat sebelumnya
mengatur layout cetak. dengan cara:
1. file - print, atau klik icon print
2. pilih layout
3. aktifkan salah satu
a) as in document, mencetak objek sesuai ukuran asli
b) fit to page, menyesuaikan ukuran
dan posisi objek agar memenuhai margin halaman
c) repotition images to, lalu pilih
posisi objek mengacu pada bagian halaman
d) print of tiled page, lalu isi angka di atasnya
mengatur koordinat layout. dengan:
1. file - print / klik ikon print
2. klik layout
3. aktifkan reposition images to
4. pada bagian position,
isi angka koordniat x dan y
mengatur ukuran objek yang akan dicetak.
dengan:
1. file - print / klik ikon print
2. klik layout
3. aktifkan reposition images to
4. pada bagian size, isi angka pada
kotak di bwahnya untuk mengatur lebar
dan tinggi objek
mengatur skalanya. dengan:
1. file - print / klik ikon print
2. klik layout
3. aktifkan reposition images to
4. di scale, isi angka pada kotak di
bawahnya untuk mengatur skala objek
secara horizontal /vertikal
mengatur layout dengan print preview.
dengan cara:
1. file - print preview / klik ikon print preview
2. aturlah
a) perbesaran print prev (zoom)
b) aktif/matikan color separation utk mengatur warna
c) ----------- invert utk mencetak dengan warna negatif/normal
d) mirror, untuk mencerminkan objek secara vertkal
e) dan masih banyak lagi yang lainnya
3. untuk mendalam kotak tersebut, klik print
4. close, untuk kembali ke drawing page
mengakhiri program cd12. dengan file - exit, atau klik x pada kanan atas